Dalam dunia investasi yang penuh risiko dan volatilitas, deposito tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang menginginkan instrumen keuangan aman, stabil, dan pasti menghasilkan.
Tahukah Anda bahwa selain deposito berjangka biasa, ada juga produk bernama sertifikat deposito?
Keduanya memang terlihat serupa, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam struktur, fleksibilitas, potensi imbal hasil, dan cara penggunaannya.
Berikut ini perbandingan lengkap antara keduanya dan membantu Anda memilih produk yang paling sesuai dengan tujuan finansial Anda.
Apa Itu Deposito Biasa dan Sertifikat Deposito?
Deposito Biasa (Berjangka)
Merupakan produk simpanan bank dengan:
- Tenor tetap (1, 3, 6, atau 12 bulan)
- Atas nama nasabah individu/perusahaan
- Tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo tanpa penalti
- Dikenal luas dan mudah diakses lewat bank konvensional maupun digital
Sertifikat Deposito
Adalah surat berharga yang diterbitkan oleh bank sebagai bukti simpanan berjangka:
- Tanpa nama (bearer instrument), bisa diperjualbelikan
- Memiliki jangka waktu tetap, tapi bisa diperjualbelikan di pasar sekunder
- Umumnya digunakan oleh investor institusi, tetapi individu juga bisa ikut serta asalkan memenuhi minimum penempatan
- Tidak memerlukan pencairan melalui bank penerbit – cukup dijual kepada investor lain
Perbandingan Menyeluruh: Mana yang Lebih Unggul?
Aspek | Deposito Biasa | Sertifikat Deposito |
---|---|---|
Kepemilikan | Atas nama (non-negotiable) | Tanpa nama (negotiable) |
Fleksibilitas | Rendah – tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa penalti | Tinggi – bisa dijual kapan saja di pasar sekunder |
Imbal Hasil | Tetap, ditentukan saat pembukaan | Tetap, seringkali sedikit lebih tinggi |
Pajak Bunga | 20% final atas bunga bruto | 20% final atas bunga bruto |
Nominal Minimal | Relatif kecil (Rp8–10 juta) | Besar (umumnya Rp100 juta ke atas) |
Likuiditas | Rendah (harus tunggu jatuh tempo) | Tinggi (karena bisa diperjualbelikan) |
Penjaminan LPS | Ya, hingga Rp2 miliar per nasabah per bank | Ya, jika memenuhi syarat penjaminan |
Target Pengguna | Nasabah ritel dan individu | Investor institusi dan individu dengan dana besar |
Simulasi Perhitungan Keuntungan: Rp100 Juta Selama 12 Bulan
Deposito Biasa
- Suku bunga: 5%/tahun
- Bunga bruto: Rp5.000.000
- Pajak 20%: Rp1.000.000
- Hasil bersih: Rp4.000.000
Sertifikat Deposito
- Suku bunga: 5,5%/tahun (lebih tinggi karena fleksibilitas)
- Bunga bruto: Rp5.500.000
- Pajak 20%: Rp1.100.000
- Hasil bersih: Rp4.400.000
Catatan penting: Sertifikat deposito bisa dijual sebelum jatuh tempo, dan harga jual bisa naik jika suku bunga pasar menurun (capital gain), atau turun jika suku bunga naik (capital loss).
Keunggulan dan Kekurangan
Kelebihan Deposito Biasa
- Cocok untuk tabungan jangka pendek–menengah
- Aman dan mudah dipahami oleh pemula
- Bunga sudah pasti sejak awal
- Mudah diakses di semua bank, termasuk lewat aplikasi
Kekurangan Deposito Biasa
- Kurang fleksibel
- Penalti jika dicairkan sebelum jatuh tempo
- Tidak bisa dipindahtangankan
Kelebihan Sertifikat Deposito
- Lebih likuid: bisa dijual kapan saja di pasar sekunder
- Bunga kompetitif, bahkan bisa lebih tinggi dari deposito biasa
- Potensi capital gain saat suku bunga pasar turun
- Tidak terikat atas nama pemilik tertentu
Kekurangan Sertifikat Deposito
- Tidak umum diakses oleh nasabah ritel
- Nominal investasi awal tinggi (≥ Rp100 juta)
- Harga jual bisa lebih rendah dari nominal jika suku bunga naik
- Pasar sekunder tidak selalu likuid (butuh pembeli)
Kapan Harus Memilih Masing-Masing?
Kondisi/Kebutuhan | Pilih Produk |
---|---|
Dana terbatas dan ingin hasil stabil | Deposito Biasa |
Perlu fleksibilitas jual sebelum jatuh tempo | Sertifikat Deposito |
Tidak nyaman dengan risiko harga pasar sekunder | Deposito Biasa |
Ingin manfaat bunga lebih tinggi & capital gain | Sertifikat Deposito |
Investor institusional atau korporat | Sertifikat Deposito |
Keduanya sama-sama aman, stabil, dan dijamin oleh LPS selama mengikuti syarat yang berlaku. Namun secara riil:
- Sertifikat deposito lebih unggul dalam hal fleksibilitas dan potensi hasil, terutama jika Anda paham mekanisme pasar dan memiliki dana besar.
- Deposito biasa tetap menjadi pilihan bijak bagi masyarakat umum, terutama bagi yang mencari ketenangan, tidak ingin risiko nilai turun, dan memiliki dana terbatas.
Dengan memahami karakteristik masing-masing produk, Anda bisa menyesuaikan pilihan dengan tujuan keuangan, profil risiko, dan rencana jangka waktu Anda.